CERITA PENDEK TENTANG BURGERKILL
IVAN SCUMBAG
No Pain No Gain Oleh : Ariestanto "Eben" BURGERKILL
<!-- AddThis Button BEGIN --> <!-- AddThis Button END -->
Ya, kurang lebih seperti itu isi e-mail yang diteruskan kepada saya dari agensi kami di Australia, Lauren Wilson, pemilik Xenophobic Distributions bersama suaminya yang juga punya andil besar dalam mengedar-kan dan mempromosikan album ketiga kami Beyond Coma and Despair di seluruh daratan Australia. Ha-ha, more dreams coming true, man. Hell yeah!!!
Tentunya ini berita yang sangat mengejutkan dan melegakan. Hilang seketika rasa penasaran tentang kepastian jadi tidaknya Burgerkill tampil di festival musik terbesar dan termegah di negeri kangguru ini. Bangga, terharu dan senang tidak kepalang rasanya. Bangga, setelah tanggal 3 Maret lalu kami menjadi satu-satunya band dari Asia yang berbagi satu panggung bersama Lamb Of God, In Flames, Lacuna Coil, Devil Driver, All That Remain dan band metal papan atas lainnya di event Soundwave Festival 2009 yang juga digelar di kota Perth, Australia.
Sedikit menarik mundur, di pertengah-an Februari 2009 kami berhasil menggelar tur sebagai headliner di enam kota wilayah barat Australia dengan tajuk The Invasion Of Noise Tour 2009. Memang selepas album Beyond Coma and Despair dirilis pada Agustus tahun lalu, antusias publik metal Australia terhadap Burgerkill pun dimulai. Banyak e-mail dan pesan bernada positif te-rus berdatangan hingga kami sepakat untuk melakukan beberapa show di sana. Dan hasil-nya pun memuaskan. Komunitas musik eks-trim Australia betul-betul antusias de-ngan kedatangan kami. Dari situlah kami mulai menjalin persahabatan dan kerjasama lintasnegara yang akhirnya bisa membawa kami untuk bermain di event sebesar Big Day Out. Sebagai musisi Indonesia, tentunya kami sangat bangga bisa kembali berkesempatan mengibarkan sang Merah Putih di atas panggung dunia, sebagai bukti bahwa karya anak bangsa juga bisa berbicara lantang di industri musik internasional, yang harus kami akui jauh lebih fair dan tidak memihak.
Jasad, Raja Singa, Keras Kepala atau Turtle JR adalah sebagian dari sekian ba-nyak band dari komunitas musik ekstrim kota Bandung yang juga pernah ikut berjasa mengharumkan nama negara di dunia internasional selain Burgerkill. Ada satu hal yang menarik dan perlu digarisbawahi, mereka semua murni diundang oleh komunitasnya dan bukan diundang oleh pihak Kedubes RI atau para WNI yang berdomisili di sana. Ini membuktikan bahwa band yang bagus itu bukanlah band yang punya catatan penjualan tinggi saja, tapi juga punya karya yang berkualitas! Contohnya, November kemarin Jasad sukses membakar kota Bangkok sebagai headliner di event Death Metal internasional ternama Bangcock Deathfest 2009 yang dihadiri hampir 2000 metalhead dari seluruh Asia. Setidaknya hal ini juga mampu menjelaskan bahwa kualitas karya musik anak Indonesia mulai diakui dan diterima dengan baik oleh khalayak musik dunia. Belum lagi menyebutkan berapa banyak album band Indonesia yang sempat dirilis di luar sana. Ini sebuah prestasi yang patut kita teladani dan hargai dengan segala bentuk dukungan penuh baik dari pihak yang terkait di arena industri musik Indonesia maupun pihak yang terlibat di sekitarnya.
Namun sayang prestasi yang kami raih di negeri orang tidak dapat berbicara banyak terhadap kebijakan sistem yang ada di rumah kami sendiri. Kota Bandung dengan pamor dan predikat sebagai kota paling kreatif di Indonesia juga tidak bisa berbuat apa-apa dalam menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi oleh komunitas. Stigma buruk terus melekat dan sulit sekali dilepaskan, sekalipun sudah banyak kegiatan positif yang sudah dilakukan demi memperbaiki citra miring yang terus mempersempit ruang gerak kami. Memang harus diakui tragedi konser berdarah 9 Februari 2008 lalu sangat berdampak pada sulitnya perizinan penye-lenggaraan event musik rock khususnya kota Bandung. Pil pahit terus kami telan dengan dengan dibatalkannya beberapa show kami di kota ini oleh pihak berwenang di sepanjang kurun waktu satu tahun lebih, tanpa alasan jelas. Ditambah lagi semakin mahalnya ongkos sewa venue dengan kapasitas yang memadai, menjadi sebuah pekerjaan rumah yang sangat berat bagi komunitas kami. Ironis memang, kota yang telah melahirkan banyak talenta seni berkualitas tapi tidak mampu memfasilitasi kebutuhan para senimannya untuk terus bebas berkreasi dalam bentuk dukungan sarana dan pelayanan sistemnya.
Namun nasi sudah jadi bubur, ini sudah menjadi tanggung jawab kami di komunitas untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa kami tetap bisa berkreasi dan mewujudkan semua cita-cita dengan segala keterbatasan yang ada. Jujur saja mungkin saya salah satu manusia di muka bumi ini yang selalu ngotot dalam mengejar mimpi, apapun itu tantangannya. Tidak ada istilah ’tidak bisa’ selama kita mau berusaha. Untungnya saya dan teman-teman Burgerkill tidak pernah menyerah dan terus memutar otak untuk tetap bisa berekspresi dengan cara apapun. Dan sejauh ini kami sudah bisa merasakan sedikit demi sedikit mimpi-mimpi kami mulai jadi kenyataan. Yang jelas semua pencapaian ini bukanlah proses instan, semua kami jalani dengan proses panjang disertai kesungguhan dan kerja yang ektra keras. Saya yakin bukan hanya kami yang bisa menghadirkan mimpi-mimpi indah di depan mata, tapi semua teman-teman di seluruh Indonesia pun bisa asalkan tidak pernah berhenti bercita-cita dan selalu berusaha untuk mewujudkannya. Ayo sama-sama kita perbaiki citra musik Indonesia dan hancurkan semua omong kosong yang terus merajalela di ranah industri musik tanah air. No pain no gain. Hidup musik Indonesia! Keep smokin’ metal engine!
*Penulis adalah pendiri & gitaris Burgerkill, tinggal di Bandung.
BURGERKILL ANJING TANAH
Anjing tanah.. Liar!
Hisap jiwaku (Sampah) binatang!
Hunus nafsuku, terjerat setan!
Nafsu yang terus menjalar, menusuk nadi tak pernah
berhenti, terus kau rayu aku, Jalang!
Anjing tanah..
Kau, racun nafsu terliar
Injak kerdil jiwa
Rapuh asaku..
Anjing tanah, liar..
Tampar norma (rendah) binatang
Rajam otakku, menjerat..
Nafsu yang terus membakar hanguskan religi tanpa terhalang,
terus kau ikat aku, Jalang!
Anjing, lantang kau menyalak
Julurkan lidah liurmu
Kau nikmati panas darahku,
Kau lucuti bijak akalku
Kau nikmati panas nafsuku
Kau lucuti…
LYRIC BURGERKILL- TERLILIT ASA
TERLILIT ASA
BURGERKILL
Terjepit diam terpaku rapuh tanpa terasa
Aku terjebak dalam ringkihnya tubuhku ini
Aku tersudut di kehampaan ruang dan waktu
Worthless.. Scumbag.. Worthless
Aku terlilit tak bisa lagi kugapai angan
Rasa sesal yang tak terhingga
Semakin sesat semakin tak terkendali
Semakin diri ini kehilangan arti
Muak lelah ku gusar terhempas
Hitam .. kelam
Derita ini akan terus kukecap dalam kesendirianku......
LYRIC BURGERKILL - BERKARAT
BERKARAT
BURGERKILL
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, ku kencani malaikat maut
Terasing dalam kumpulanku
Terhanyut dalam khayalanku
Tuhan .. Aku .. Ingin .. Mati !
Akankah datang sepasang tangan
Merangkulku terbang pulang
Akankah datang seorang teman
Menuntunku menuju cahaya
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, kan kutunggu datangnya maut
Lelah tubuh ini, Sesak raga ini
Lelahnya sisi kecil hati
Ikuti alur hidupku mencoba melawan dosa yang terlahir
Luaskan ruang bernafas
Terlaknat.. tuhan aku ingin mati
Kan kutunggu datangnya maut......
LYRIC BURGERKILL - ATUR AKU
Satu langkah ke depan dan tetap lurus..
Panggil aku keras kepala dan bodoh..
Lelah hanya fisik mental semata..
Tetap lurus karena ada harapan..
Keparat !
Kau halangi aku dalam berjalan..
Jatuhkanku bila memang kau mampu..
Racun aku dengan petuah kosongmu..
Racun aku dengan cara hidupmu..
Keparat !
Aku tak akan pernah beranjak..
Aku tak akan pernah berubah..
Aku tak akan mau dewasa..
Bila dewasa sepertimu aku tak mau..
Aku tak akan pernah beranjak..
Aku akan tetap berdiri..
Walau halangan selalu tetap membayangi..
Satu langkahy besar tetap ke depan..
Tetap lurus karena ada harapan..
Lelah hanya fisik mental semata..
Tetap laju terbuka dan terpola..
Coba halangi,coba jatuhkan..
Percuma karena aku bertahan..
dewasa aku tak akan berubah..
Ini aku ku atur jalan hidupku....
LYRIC BURGERKILL - SHADOW OF SORROW
No more feeling, just a fucking thing...
Bitter taste of desperate...
Reject, dissapoint is the word
For many excuses
I've lost in my own faith...
Sold my heart to nothingness
Broken faith I cannot fix
My heart is dying...
Give me one last breath
To prove myself right
Shadow Of Sorrow...
Just A fucking thing,
Kill Me!
Give me one last breath
To prove myself right
Give me one last breath
To live my way, To live my hate...
Shadow Of Sorrow...
Dying...,,,,,,,,
lyric BURGERKILL - PENJARA BATHIN
Mati terbelenggu angan-angan
Terkunci erat tanpa bisa berontak
Aku terlahir cacat di jiwa
*
Umpat diri ini
Setan
Iblis
Neraka
Mencakar jiwa
Butakan hati nurani
Keparat!
Benci !
Matii !
Putus asa tiada tara
Siksa batin gores jiwa
Nyalang hitam
Gurat sesal
Gurat malam
Hilangkan akal
Putuus . ! [asa . ]
Asa . ! [tiada . ]
Tiada . ! [tara . ]
Tara . ! [siksa . ]
Siksa batin 2x
Sulit tuk ungkapkan beban pikiran
Mati terbelenggu angan-angan
Terkunci erat tanpa bisa berontak
Aku terlahir cacat di jiwa
Putus asa tiada tara
Siksa batin gores jiwa
Nyalang hitam
Gurat sesal
Gurat malam
Hilangkan akal...........
lyric BURGERKILL - TIGA TITK HITAM
Dan ketika semua angan enggan menyapa
Terbaring aku, terjebak aku
Di keheningan dalam ketiadaan
Kucoba cahayai ruang jiwa ini
Terus berharap dan terangi
Kucoba sembunyikan suara hati
Terus menampik dan berlari
Kutenggelam dalam kelam
Dan menjauh tanpa bayang
Kucoba menelan luka yang tak kunjung usai
Teriakan namamu
Dikesunyian hatiku
Meraba, merangkul suryamu
Dikehangatan jiwamu
Saat kebenaran tak lagi bermakna
Aku tersandar dan terdiam
Kemana akan kubawa diriku pergi
Semakin jauh, semakin rapuh
Lepaskan diri, jatuh membusuk
Biarkan aku, hilang .. Muak !
BERKARAT
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, ku kencani malaikat maut
Terasing dalam kumpulanku
Terhanyut dalam khayalanku
Tuhan .. Aku .. Ingin .. Mati !
Akankah datang sepasang tangan
Merangkulku terbang untuk pulang
Akankah datang seorang teman
Menuntunku menuju cahaya
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, kan kutunggu datangnya maut
Lelah tubuhku, Sesak ragaku ini
Lelah tubuh ini , Sesak raga ini
Lelahnya sisi kecil hati
Ikuti alur hidupku mencoba melawan dosa yang terlahir
Luaskan ruang bernafas
Terlaknat.. tuhan aku ingin mati
Diriku ini hitam berkarat
LUKA
Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kulilit jiwaku dengan ratapan
Ribuan luka di jiwaku tak akan pernah terobati
Lihat diri ini mati !
Hidupku deritaku
Masa lalu kelam masa depan suram
Serpihan derita lukai jiwaku
Serpihan derita lukai ragaku
Persetan cacat mental persetan moral bejat
Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kemelaratan patok diriku
Benamkan semua khayalanku
Luka ragaku tak sedalam luka jiwaku
Batasi diri lilitkan diriku
Benamkan semua impianku
TINGGALKAN AKU TERDIAM
Kau campakkan aku terbuang
Tanpa penggalan kata tercipta
Kau pergi.. Setan!
Hilang.. Lenyap!
Pergi.. Jauh!
Lingkaran sesak rasa
Terhimpit rasa kecewa
Berpaling sisakan harap
Terlepas aku terjatuh
Kau tinggalkan aku terdiam
Sudah cukup derita terasa
Biar kupendam segala benci dan dendam
RESAH DERA JIWA
Wajah lusuh pendam derita
Kuteriak lepaskan amarah yang terbendung
Ku tak kuasa menahan siksaan yang menghimpit
Resah dera jiwa, pijak rapuh jiwaku
Bunuh diri akhiri hidup persetan siksa dan dosa
Dan terpikir olehku tuk akhiri hidup ini
Serahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa
Resah dera jiwa, Pijak rapuh asa
Resah dera jiwa, Dalam kebisuanku ini
Dan sang murka pijak rapuh asa
Dan sang murka serang seluruh raga
HILANG
Semu arah hiasi langkahku
Tiada lelah habiskan sang waktu
Sinar untuk terangi rautku
Cairkan darahku yang lama membeku
Bisu terus pandangi
Coba tuk membaca maksud hati
Diam aku nikmati
Rapuh dan ringkih untuk berdiri
Kuhampiri sebuah mimpi
Perih luka terus dekati
Hilang … Lepas kendali
Berharap tersisa sebuah ruang tempat di mana tenangkan jiwa
Berharap tersisa sebuah bintang tempat berdoa tanpa suara
Peluk aku Sang Cipta
Sambut aku Sang Cipta
Beri aku teman .. Beri aku angan
SEJUK SEBUAH DOSA
Dosa, injak hati dan jiwaku
Dosa, tusuk benak dan akalku
Aku hitam terlahir, nafsu belaka
Aku enggan berpikir, penuh kuasa
Aku hina terlahir, menantang dosa
Aku adalah amatir, tatap derita
Sejuk sebuah dosa
Belai nafsu asa
Sejuk ribuan dosa
Dosa, lilit diri dengan murka
Dosa, himpit angan dan logika
Aku panas sang api, baker dahaga
Aku cahaya pelangi, hampa pahala
Aku lelah arungi, kaum neraka
Aku terus lukai, iman dan dosa
Tak bisa menahan hasrat
Tak bisa ludahi dosa
GELAP TANPA AKHIR
Rendah .. terus terjatuh
Kotor penuh noda sesatkan akal
Kau tatap aku .. telanjangi ragaku
Seakan aku butakan mata
Langit kelam.. gelap tak berujung
Jejak langkah ringkih kau jalani
Cemas kau rasakan dalam keterasinganmu
Langit kelam gelap tak berujung
Cacat mental.. penat kau hadapi
Terus terawang tembus ruang kelam
Konflik hidup yang tak pernah usai
Selalu tak terselesaikan
Iblis apa yang merasuki jiwamu
Hingga kau harus merangkak menggapai cahaya..